ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Rifertar-Sebuah sekolah di kota Sheffield, Inggris, Springs Academy, melarang siswanya menggunakan bahasa gaul selama berada di lingkungan sekolah. Sekolah hanya memperbolehkan penggunaan Bahasa Inggris yang baik dan benar kepada 1.100 siswa berusia 11 hingga 18 tahun tersebut.


Mengutip laman The Telegraph, larangan ini dilakukan demi prospek karier mereka di masa depan. Jika menggunakan Bahasa Inggris secara baik dan benar, maka para siswa akan berkomunikasi dengan baik selama wawancara kerja.

"Kami ingin memastikan bahwa anak muda ini tidak meninggalkan sekolah dengan nilai A hingga C di GCSE (General Certificate of Secondary Education) mereka, tapi juga peningkatan skill mereka secara keseluruhan," kata Kathy August, CEO United Learning Trust, institusi yang mengelola sekolah.

"Kami ingin memastikan siswa memiliki kepercayaan diri menggunakan bahasa Inggris yang standar. Bahasa slang tidak memberikan kesan baik ke orang yang mengucapkannya," tutur Kathy.

Dengan demikian, maka para siswa dilarang menggunakan kata "hiya" atau "see ya" dalam perbincangan mereka. Mereka diminta mengganti kata itu dengan "good morning" (selamat pagi) atau "thank you" (terima kasih).

Makin maraknya penggunaan jejaring sosial dan teknologi pesan pendek di ponsel memang menyebabkan kata-kata gaul itu lebih banyak digunakan. Karena keterbatasan kata bisa diatasi dengan kata-kata gaul yang cenderung pendek.

"Ini untuk pengetahuan mengenai bahasa apa yang pantas digunakan untuk pergaulan dan apa yang pantas digunakan di situasi formal," jelas August. "Sebenarnya tidak sulit menghentikan kebiasaan penggunaan bahasa slang."

Kathy August melanjutkan, ini dilakukan sebagai bagian dari etos sekolah, yaitu "(Budaya) jalanan ditinggal di luar gerbang sekolah". Selain bahasa, pemakaian seragam secara baik pun menjadi perhatian sekolah ini.

Mengancam Dialek

Namun, larangan ini dikritik oleh anggota parlemen dari South Yorkshire, Angela Smith. "Bagaimana sekolah mengawasi ini?" ujar mantan guru bahasa Inggris ini.

Lebih jauh, bahkan Smith menganggap pelarangan ini mengancam dialek setempat. "Siapa yang bisa membedakan slang dengan dialek? Ini jelas bisa menghancurkan kepercayaan diri siswa (berdialek) di sekolahnya."

Menurut Angela Smith, setiap manusia memiliki kesadaran untuk menempatkan diri dan menyesuaikan saat berbicara dengan lawan bicaranya.

Walau begitu, Kathy August membantah larangan ini merupakan ancaman terhadap dialek. Larangan ini, August menegaskan, hanya dimaksudkan untuk melarang penggunaan bahasa slang, bukan dialek.

sumber...

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Dunia Dalam Berita


Top