Rifertar- Pemerintah tengah menyiapkan rencana besar untuk meningkatkan utilisasi (kapasitas terpasang) jaringan kereta listrik (KRL) yang sudah ada (existing) di Jakarta periode 2011-2014 atau pembangunan circle line.
Peninggkatan utilisasi jaringan KRL ini bertujuan mendorong peninggkatan penggunaan transportasi pribadi dan mengurangi populasi kendaraan di jalan-jalan ibukota.
Pemerintah mengharapkan masyarakat beralih menggunakan angkutan umum seperti kereta api listrik, untuk mengurangi kemacetan di jalan raya. Sampai saat ini, volume populasi kendaraan di Ibukota mencapai sekitar 10 juta kendaraan.
Berdasarkan bahan menteri BUMN yang diperoleh detikFinance, mengenai Peranan BUMN dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Nasional (MP3EN). Setidaknya ada beberapa rencana yang masih dikaji terkait peningkatan utilisasi jaringan KRL existing, antaralain:
- Akan dibangun 5 stasiun KRL baru yang meliputi stasiun Mampang Baru, Roxy, Matraman, Tomang, dan Bandengan.
- Akan dibangun 5 stasiun transit yang meliputi Manggarai, Tanah Abang, Duri, Jatinegara dan Kampung Bandan.
- Akan dibangun juga 9 stasiun yang akan terinterkoneksi dengan 8 koridor Transjakarta seperti stasiun Sudirman, Jakarta Kota, Juanda, Gambir, Mampang, Matraman, Tomang, Tanjung Priok, dan Pasar Senen.
- Sebanyak 5 stasiun akan dilengkapi dengan taxi rank yang meliputi stasiun Jatinegara, Manggarai, Pasar Senen, Gambir, dan Juanda.
- Selain sarana untuk Jakarta, pemerintah juga menyiapkan pembangunan di stasiun-stasiun sekitar Jakarta menjadi stasiun yang dilengkapi dengan park and ride, seperti Stasiun Bogor, Cilebut, Bojong Gede, Depok, Bekasi, Serpong, Sudimara, Pondok Ranji, Poris, dan Tangerang.
Dana yang dibutuhkan untuk pengembangan stasiun-stasiun tersebut mencapai Rp 36 Triliun. Pelaksanaan pembangangunan jalur KRL ini memerlukan izin dari Kementrian Perhubungan. Apabila sudah memperoleh izin, proyek ini dijadwalkan akan dimulai pada bulan Juni 2011.
sumber:detik.com
No comments: