Sisi Positif Tsunami Jepang

Rifertar-Gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang tidak selalu berdampak negatif bagi kegiatan ekonomi nasional. Bank Indonesia malah yakin musibah itu bisa menjadi pemicu dipercepatnya relokasi industri yang selama ini berproduksi di Negara Sakura itu.

"Soal investasi tidak selalu kemungkinannya negatif, bisa juga positif," kata Gubernur BI Darmin Nasution disela Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, 16 Maret 2011.

Jepang selama ini memang menjadi negara tujuan ekspor yang penting bagi Indonesia. Disisi lain, produk-produk dari Jepang juga sangat dibutuhkan oleh sejumlah industri di dalam negeri.

Dengan bencana yang melanda Jepang dan ketergantungan ekonomi di antara Indonesia dan Jepang, Darmin menilai bukan tidak mungkin membuat investor yang selama ini berinvestasi di negara tersebut akan mempercepat proses relokasi industrinya ke Indonesia.

Darmin menambahkan, dampak ekonomi dari tsunami yang diikuti ledakan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jepang saat ini lebih banyak berupa sentimen-sentimen negatif, terutama pada pasar modal Jepang yang kemudian menjalar ke berbagai negara.

Sementara dari segi fundamental ekonomi Jepang, dampak bencana alam tersebut sebenarnya masih dalam proses perhitungan pemerintah Jepang. "Kelihatannnya Jepang itu cukup konservatif dan lambat, belum mau buru-buru menjelaskan, sebelum mereka mendapat data," kata Darmin seraya menambahkan nilai kurs Yen terhadap mata uang asing kemungkinan juga akan ikut terpengaruh.

Darmin memperkirakan, sentimen negatif tersebut tidak akan belangsung lama seiring mulai mengalirnya data-data resmi dari pemerintah Jepang. "Tentu saja fundamental ekonominya akan bekerja setelah data benar terkumpul, sehingga sekarang ini lebih banyak sentimen-sentimen saja," ujar dia.

sumber:vivanews.com