ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Rifertar- Sedikitnya 10 daerah di Indonesia merupakan daerah yang dapat dinyatakan sebagai daerah endemis penularan rabies. Daerah-daerah tersebut diantaranya Bali, Jawa Barat (meliputi Tasikmalaya, Sukabumi, Cianjur, dan Garut), Pulau Nias, Ketapang, Buru Selatan.

"Khusus di Bali, penanganan rabies sampai saat ini tidak bisa tertangani dengan baik," kata Drh Pudjiatmoko, Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam ‘One Day Seminar on Zoonotic Disease’ di Auditorium Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM, Yogyakarta, Rabu 23 Februari 2011.

Menurut Pudjiatmoko, penyebab kasus di Bali disebabkan tidak optimalnya proses vaksinasi dan eliminasi hewan yang terinfeksi. Padahal semua hewan anjing wajib divaksinasi baik daerah tertular dan terancam. Kemudian, menyisir ulang daerah yang sudah mendapat kegiatan vaksinasi.

Untuk menuntaskan kasus rabies di Bali, pihaknya sudah menggandeng aparat kepolisian dan tentara untuk membantu. Tim yang beranggotakan 45 petugas kesehatan hewan akan dibantu polisi dan tentara dalam melakukan eliminasi dengan cara menembak mati hewan yang terkena rabies. "Kami harap dalam satu bulan bisa selesai," ujar dia.

Menurut dia, untuk menjadi daerah bebas rabies tidaklah mudah. Paling tidak selama dua tahun terakhir tidak ditemukan kasus rabies. Setelah dua tahun, disurvei lagi untuk menentukan daerah itu benar-benar bebas rabies.

"Saat ini, khusus untuk DIY, masuk dalam salah satu provinsi di Indonesia yang bebas dari penularan rabies. Selain DIY ada provinsi lain yang juga dinyatakan bebas penularan rabies seperti Papua, Papua Barat, NTB, Kepulauan Riau, Bangka Belitiung, Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI," paparnya.

Lebih lanjut Pudjiatmoko menyatakan pemerintah menargetkan dalam 5 tahun ke depan mampu menuntaskan 1.000 kasus rabies. Tiap tahun diharapkan bisa mengurangi 200 daerah yang terkena kasus rabies.

"Kami sudah menyiapkan 2 juta vaksin rabies per tahun, target kami 2015 tidak ada lagi ditemukan kasus rabies," ujar Pudjiatmoko.

Peneliti zoonosis dari FKH UGM, Wayan Tunas Artama, mengungkapkan, rabies merupakan salah satu dari 12 penyakit dari hewan yang bisa menular ke manusia. Beberapa diantaranya, leptospirosis, Brucelosis, Anthrax, Newcastle Disease, AI dan Jembarana.

Penularan penyakit zoonosis selain kontak langsung dengan hewan, juga disebabkan faktor ekologi, yakni perubahan cuaca, iklim dan lingkungan.

"Perubahan-perubahan lingkungan biologi, fisik, sosial, dan ekonomi serta perubahan-perubahan tersebut berdampak terhadap kesehatan manusia," ujarnya.

sumber:Vivanews.com

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Dunia Dalam Berita


Top