Rifertar-Wali Kota Bandung Ridwal Kamil mencatat terdapat 600.000 orang stres
di Bandung. Jumlah tersebut berdasarkan data dari RS Hasan Sadikin
Bandung.
Selain itu, di kota berjuluk Kota Kembang ini juga dihuni
500.000 kaum duafa atau warga miskin. Jumlah tersebut, kata Ridwan,
sekitar 20 persen dari total jumlah penduduk di Bandung sebanyak 2,6
Juta jiwa.
"Saya diwarisi banyak masalah. Saya diwarisi setengah
juta kaum duafa dan enam ratus ribu orang stres," kata Ridwan, Kamis
(10/10/2013).
Kota stres, tutur Ridwan, terlahir karena kemiskinan
yang bercampur dengan kesemrawutan. "Kemiskinan dan kesemrawutan
digabung, jadi akhirnya begini, banyak yang stres," katanya.
Menurutnya,
ada beberapa ciri orang stres, yakni tidak punya rasa cinta, tidak
punya rasa simpatik dan tidak peduli sama orang lain yang sedang
membutuhkan pertolongan.
"Itu Bandung hari ini. Apakah mau
anak-anak kita mempunyai anak yang tidak punya rasa simpatik. Apakah
kita mau mewariskannya kepada mereka," tanya Ridwan tegas.
Perubahan
Bandung, kata Ridwan, tidak akan terjadi jika tidak dilakukan oleh
pribuminya sendiri. "Membenahi Bandung ini bukan untuk kita saja, tapi
untuk generasi-generasi penerus kita," tegasnya.
No comments: