Rifertar- Pelat nomor kendaraan dirancang untuk identitas kendaraan. Tapi
bagaimana jika plat nomor dianggap sebagai barang hoki. Tak ayal berapa
pun mahalnya pasti bakal dibeli.
Seperti pengusaha asal Inggris yang berani menawar harga tinggi pada pelat nomor F1 yang menempel pada Buggati Veyron asal Inggris yang juga merupakan nomor polisi termahal di dunia. Pelat nomor tersebut kini dimiliki oleh pengusaha keturunan Arab asal Essex, Inggris yakni Afzal Kahn.
Tak tanggung- tanggung, pelat nomor tersebut ditawarkan hingga US$ 10,5 juta atau sekitar Rp 113 miliar seperti dilansir theage, Jumat (23/8/2013).
Bukannya tergiur dengan angka tinggi tersebut, pihak Kahn malah menolak mentah-mentah harga tersebut. Afzal Kahn sepertinya masih menganggap pelat nomor itu masih sangat berharga dan tak rela kehilangan pelat nomor tersebut meski ditawar dengan harga tinggi.
Padahal, saat Afzal Kahn membeli plat nomor tersebut cuma Rp 7 Milyar pada 2008 silam. Artinya rentan waktu 5 tahun, pelat nomor ini sudah menjadi barang nilai investasi berharga tinggi.
"Kami telah menerima tawaran jutaan pound untuk pelat F1 dan kita ditolak mentah-mentah," kata Juru Bicara perusahaan Khan.
"Mr Kahn tidak memiliki kepentingan menjual pelat F1, yang merupakan plat favoritnya," lanjutnya.
Seperti pengusaha asal Inggris yang berani menawar harga tinggi pada pelat nomor F1 yang menempel pada Buggati Veyron asal Inggris yang juga merupakan nomor polisi termahal di dunia. Pelat nomor tersebut kini dimiliki oleh pengusaha keturunan Arab asal Essex, Inggris yakni Afzal Kahn.
Tak tanggung- tanggung, pelat nomor tersebut ditawarkan hingga US$ 10,5 juta atau sekitar Rp 113 miliar seperti dilansir theage, Jumat (23/8/2013).
Bukannya tergiur dengan angka tinggi tersebut, pihak Kahn malah menolak mentah-mentah harga tersebut. Afzal Kahn sepertinya masih menganggap pelat nomor itu masih sangat berharga dan tak rela kehilangan pelat nomor tersebut meski ditawar dengan harga tinggi.
Padahal, saat Afzal Kahn membeli plat nomor tersebut cuma Rp 7 Milyar pada 2008 silam. Artinya rentan waktu 5 tahun, pelat nomor ini sudah menjadi barang nilai investasi berharga tinggi.
"Kami telah menerima tawaran jutaan pound untuk pelat F1 dan kita ditolak mentah-mentah," kata Juru Bicara perusahaan Khan.
"Mr Kahn tidak memiliki kepentingan menjual pelat F1, yang merupakan plat favoritnya," lanjutnya.
No comments: