Rifertar-Remaja membeli kondom sepertinya sudah menjadi hal biasa. Apalagi
sekarang kondom mudah didapat dan harga yang terjangkau. Tapi ternyata,
soal beli kondom itu, ada saat-saat tertentu yang tingkat pembelian di
kalangan remaja meningkat.
"Kebanyakan belinya itu ngeliat
momen. Kalau tahun baru begitu banyak. Lulusan sekolah juga," jelas
seorang pelayan waralaba asing di kawasan Palmerah, Jakbar yang enggan
disebutkan namanya saat ditemui detikcom, Rabu (20/6/2012) malam.
Jadi,
saat perayaan lulus sekolah itu, banyak remaja yang datang dan membeli.
Mereka datang sendiri ataupun datang bergerombol dengan temannya. Saat
menanyakan soal kondom pun biasanya remaja itu terlihat malu-malu.
Bukan
hanya di minimarket waralaba asing. Minimarket lokal pun juga menjual
kondom. "Mereka sukanya beli yang merk X (salah satu merk kondom yang
sering diiklankan), isi 3. Malu-malu gitu belinya," jelas perempuan yang
sudah bekerja beberapa tahun di minimarket di kawasan Slipi, Jakarta
itu.
Soal kondom bagi kalangan remaja ini memang sempat ramai dan
menjadi perbincangan publik. Menyusul kabar kampanye bagi-bagi kondom.
Pihak Kemenkes sudah membantah soal rencana itu. Tidak ada bagi-bagi
kondom gratis.
Melihat fakta itu, fenomena kondom di kalangan
remaja memang bukan hal yang aneh. Baik diam-diam atau terang-terangan,
mungkin remaja memang sudah biasa dengan kondom.
"Saya kadang suka ngerasa bersalah kalau ngejual ke remaja," terang pelayan minimarket yang enggan disebutkan namanya itu.
Sumber
Slider[Style1]
Style2
Style3[OneLeft]
Style3[OneRight]
Style4
Style5
About Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments: