ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Rifertar-Memiliki anak itu anugerah yang menyenangkan. Namun, tidak jarang banyak kehidupan seks bersama pasangan seolah sedikit meredam setelah kehadiran si buah hati.

Banyak yang menjadi alasan mengapa hal ini terjadi. Diantaranya faktor fisik beberapa psikologis.

Penelitian Dr Renee Horowitz, ahli obgyn dan Direktur Pusat Kesehatan Seksual di Farmington Hills, MI, menunjukkan ada penurunan umumnya terjadi setelah perempuan melahirkan. Frekuensi seks menurun biasanya terjadi pada tahun pertama. Kurangnya keinginan umumnya berlangsung enam sampai delapan minggu.

Alasan utama adalah hormon. Saat kadar prolaktin meningkat, ini memungkinkan untuk menyusui, tapi penurunan tingkat dopamin. Hasilnya? Penurunan keinginan. Suatu hal yang tak kalah penting adalah perubahan fisik tubuh wanita berjalan melalui sebagai akibat dari memiliki bayi.

"Terjadi perubahan pada perempuan karena hormon sehingga tidak berhasrat melakukan hubungan seksual," kata Horowitz seperti dikutip dari Foxnews.com

Secara fisik, lebih dari separuh dari semua perempuan mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual pertama mereka setelah melahirkan. "Ini paling sering pada persalinan normal dan penggunaan forsep atau vakum ekstraksi, "kata Horowitz.

Trauma perineum umumnya penyebab dalam hal rasa sakit.

Menyusui juga dapat menyebabkan penurunan kemampuan wanita untuk menjadi terangsang secara seksual sebagai "dinding vagina lebih tipis karena perubahan hormon."

Lebih buruk lagi, orgasme juga kurang intens. Ia bahkan bisa membuat hubungan seksual benar-benar menyakitkan. Ini biasanya mulai mereda tiga sampai empat bulan setelah ibu tidak lagi menyusui.

Sumber...

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Dunia Dalam Berita


Top