Rifertar-Operasi pemisahan bayi kembar siam dempet kepala Syakira dan Zahira berlangsung hingga hampir 24 jam. Keduanya dapat dipisahkan, namun baik Syakhira maupun Zahira tidak bisa bertahan dari komplikasi perdarahan dan akhirnya meninggal. Berikut ini kronologi pemisahannya.
Bayi kembar siam dempet kepala Syakira dan Zahira merupakan anak pertama dari pasangan Edy Utomo (30 tahun) dan Siti Maryam (31 tahun) yang lahir tanggal 16 November 2011 di RS Cipto Mangunkusumo. Keduanya lahir melalui operasi caesar dalam kondisi sehat dengan berat badan total keduanya 4,5 kg.
Kembar siam asal Koja, Jakarta Utara ini mulai menjalani operasi pemisahan berisiko tinggi pada Rabu (11/1/2012) namun akhirnya meninggal sesudahnya. Ketua tim dokter yang menangani, Prof Dr dr Bambang Supriyatno, SpA(K) menyampaikan kronologinya sebagai berikut.
11 Januari 2012
Pukul 7.30
Kembar siam dempet kepala Syakira Ainani Hutami dan Zahira Ainani Hutami masuk ruang operasi RS Cipto Mangunkusumo.
Pukul 8.00
Kedua bayi menjalani pembiusan total.
Pukul 11.45
Kedua bayi sudah siap dioperasi, sayatan pertama dilakukan tepat pukul 11.45 oleh dokter bedah. Operasi dengan durasi hampir 24 jam tersebut dimulai.
Pukul 17.00
Edy Utomo, ayah si kembar mencari donor darah untuk keperluan operasi. Kebutuhan darah golongan A+ melonjak dari semula 100 mL untuk masing-masing bayi, menjadi 500 mL untuk masing-masing.
12 Januari 2012
Pukul 11.30
Tim dokter berhasil memisahkan bayi kembar siam dempet kepala tepat pukul 11.30 dengan total waktu 23 jam 45 menit. Selanjutnya, bayi disiapkan untuk menjalani bedah saraf.
Pukul 14.00
Bayi 1 yakni Syakira menghembuskan napas terakhir, sesaat sebelum dipindahkan ke Intensive Care Unit (ICU). Kondisinya secara umum sebenarnya lebih stabil dibanding bayi 2 atau Zahira, namun ternyata bayi 2 masih mampu bertahan.
Pukul 17.30
Bayi 2, Zahira menyusul saudara kembarnya setelah menghembuskan napas terakhirnya di ruang ICU. Zahira sempat mendapat perawatan intensif dan obat-obat untuk menghentikan perdarahan namun akhirnya meninggal 4 jam setelah dipindah ke ICU.
"Selama operasi, kondisi kedua bayi memang mengalami up and down. Risiko ini sudah kami antisipasi sebelumnya dan secara umum peluang keberhasilannya memang hanya 48-70 persen," kata Prof Bambang dalam jumpa pers di RS Cipto Mangunkusumo, Jumat (13/1/2012).
Sumber
Slider[Style1]
Style2
Style3[OneLeft]
Style3[OneRight]
Style4
Style5
Tagged with: kesehatan
About Unknown
This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments: