Rifertar-Festival Hujan 2011 di Kota Solo dimulai dengan pertunjukan "Reog Payung", Senin (5/12/2011). Pertunjukan digelar di Pasar Gading dengan menampilkan Suprapto Suryodharmo, Sahita, dan seniman dari berbagai negara.
Salah satu penggagas acara ini, Ki Slamet Gundono, mengatakan, biasanya seniman menghindari musim hujan sebagai waktu pertunjukan karena khawatir ditinggal penonton. Namun dengan kondisi perubahan iklim yang memengaruhi musim hujan lebih panjang dari seharusnya atau sebaliknya, diharapkan tidak kemudian mematikan semangat seniman berkesenian.
Kegiatan ini, menurut Gundono, sekaligus bentuk keprihatinan terhadap banjir yang terjadi di Pati, Jawa Tengah. Menurut dia, hujan dapat direfleksikan sebagai indah atau bencana, bergantung pada kehendak Tuhan dan kerja keras manusia dalam menentukan jalan hidupnya.
"Festival ini bukan hura-hura. Ini bentuk keprihatinan terhadap bencana-bencana alam yang terjadi," kata Gundono.
Selanjutnya, Festival Hujan akan dilanjutkan dengan penampilan:
1. Koreografer Mugiyono Kasido dengan Nyungsung Udan di Joyopuran pada 17 Desember pukul 15.00.
2. Kolaborasi koreografer dari New York Jen Shyu dan perupa instalasi Yuni Bening, Citra Pratiwi, Risky Sumersbee, dan The Migrating Troop di Kampung Sewu pada 21 Desember pukul 15.00.
3. Kolaborasi Afrizal Malna dan Fitri dengan Ikan dari Langit di Kampung Sewu tanggal 23 Desember pukul 15.00.
4. Slamet Gundono dan ibu-ibu Kampung Sewu dengan Blues tuk Simbok di Kampung Sewu tanggal 26 Desember pukul 15.00.
5. Pemutaran film hujan oleh penulis Elizabeth Inandiak dan kelompok Hysteria di Kampung Sewu tanggal 27 Desember pukul 19.30.
6. Pentas wayang kulit oleh Ki Warseno Slank dengan lakon Mensyukuri Air Hujan di Kampung Sewu pukul 19.30 sekaligus penutupan Festival Hujan.
Sumber:http://oase.kompas.com/read/2011/12/05/20040233/Festival.Hujan.Dimulai.
No comments: