Pemerintah Taiwan berencana menyuntikkan puluhan ribu ton beras ke pasar bulan depan dalam upaya menstabilkan harga dalam negeri, kata para pejabat seperti dikutip AFP, Rabu.

Langkah itu dilakukan karena Kepala Bank Dunia Robert Zoellick memperingatkan harga pangan meningkat 15 persen antara Oktober dan Januari, sehingga mendorong 44 juta orang di negara-negara berkembang menjadi miskin sejak Juni tahun lalu.

Cubitan ini telah dirasakan Taiwan di mana harga jagung yang sebagian besar diimpor dari Amerika Serikat dan bahan utama dalam pakan ternak, telah naik 27 persen selama periode yang sama sehingga mendorong kenaikan harga daging.

Untuk membantu mengurangi biaya ternak lokal dan unggas, Dewan Urusan Perburuhan akan melepas 65.000 ton beras dari persediaan perusahaan untuk dijual ke petani hewan lokal pada Maret.

"Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menstabilkan harga konsumen domestik," kata Yu Sheng-feng, wakil kepala dewan.

Meskipun harga konsumen Taiwan tetap relatif stabil, negara pulau ini telah merasakan pengaruh fluktuasi global yang drastis di mana ekonominya sangat bergantung kepada impor berbagai komoditas.

Tekanan yang ditimbulkan oleh meningkatnya harga mendorong Presiden Ma Ying-jeou memerintahkan lembaga-lembaga pemerintah untuk mengadopsi tindakan pencegahan, termasuk mengurangi bea impor dan menindak penimbun.

sumber(Antara.co.id)