Rifertar- Sri Lanka akan melakukan sensus gajah pertama kali di dunia. Langkah itu dilakukan setelah konflik antara penduduk desa di Sri Lanka dengan gajah semakin meningkat.
Konflik sendiri dipicu oleh serangan gajah ke ladang penduduk saat mencari makan, mengakibatkan ladang dan tanaman pangan rusak.
Direktur Pengelolaan Satwa Liar Sri Lanka, Chandrawansa Pathiraja mengatakan, sensus akan dimulai pada bulan Agustus. Diharapkan, sensus menjadi langkah awal untuk merencanakan program konservasi dan meminimalkan konflik antara gajah dengan penduduk.
“Kami akan melakukan sensus dalam periode 48 jam. Kami mengharapkan, saat itu akan musim kemarau,” kata Pathiraja seperti dilansir AFP. Ia mengatakan, pertemuan dengan pihak pelaksana sensus akan digelar bulan depan dan ia juga mengharapkan adanya sukarelawan dalam program itu.
Populasi gajah Sri Lanka menyusut dari 12.000 pada tahun 1900 menjadi kurang lebih 4.000 saat ini. Gajah umumnya dibunuh oleh penduduk desa yang ladangnya diserang. Gajah sendiri harus menyerang ladang penduduk sebab sulit menemukan makanan karena habitatnya makin sempit.
Pembunuhan terhadap gajah ini ironis sebab sebenarnya gajah dianggap sebagai suci oleh masyarakat Sri Lanka. Pathiraja mengatakan, “Lebih dari 200 kematian gajah terjadi tahun lalu. Pada saat yang sama, 50 orang terbunuh oleh serangan gajah liar. Kami telah melihat tren ini selama 3 tahun.”
sumber(berita21.com)
No comments: