ads

Slider[Style1]

Style2

Style3[OneLeft]

Style3[OneRight]

Style4

Style5

Rifertar- Edukasi seks oleh orangtua kepada anak perlu dilakukan bertahap. Sekaligus juga memahami bahwa kebutuhan informasi anak, terutama anak remaja, semakin bertambah setiap harinya. Anda tak hanya sekadar membicarakan organ reproduksi perempuan dan laki-laki. Bahkan, Anda juga harus siap menjawab pertanyaan anak seputar hubungan seks.

Kapan sih kita boleh berhubungan seks?
Jangan kaget jika anak remaja Anda sudah menanyakan ini. Pertanyaan ini muncul karena berbagai faktor. Di antaranya rasa ingin tahu yang tinggi, atau anak merasa kesepian. Jangan lantas gagap menjawab pertanyaan ini. Anda hanya perlu mengingatkan kepada anak remaja bahwa mereka harus menunggu waktu yang tepat. Katakan bahwa seks adalah perilaku yang dilakukan orang dewasa. Berikan penjelasan bahwa sementara waktu, bentuk intimasi dalam hubungan remaja adalah berbincang-bincang, jalan-jalan, menjalani hobi bersama, batasi hingga pegangan tangan misalnya, jika Anda menganggapnya masih tak keluar dari norma.

Bagaimana jika pacar saya menginginkan berhubungan seks, tetapi saya menolaknya?

Sebagai orangtua, Anda beruntung jika anak terbuka menyampaikan isi pikirannya. Karena hanya dengan membangun komunikasi, berbagai penjelasan seputar seks bisa Anda sampaikan dengan gamblang. Dengan begitu, anak terhindar dari berbagai perilaku seksual. Nah, jika anak Anda bertanya soal permintaan pacarnya untuk berhubungan seks, jelaskan bahwa siapapun tidak bisa memaksanya melakukan hubungan seks. Segala bentuk pemaksaan atas hubungan seks adalah pemerkosaan. Baik yang dilakukan oleh pasangan, ataupun orang tak dikenal. Ajarkan anak Anda bagaimana mengatakan secara tegas. Tekankan juga bahwa beberapa faktor lain bisa mengarah pada pemerkosaan seperti alkohol atau narkoba. Barang terlarang ini bisa memperdaya siapapun agar lengah dan dipaksa berhubungan seks.

Anak Anda berpikir dirinya homoseksual?
Banyak anak remaja yang masih mencari identitas dirinya, termasuk dengan berpikir bahwa dirinya homoseksual atau biseksual. Jika anak Anda mengatakan hal ini kepada Anda, tugas orangtua adalah memberikan pemahaman. Bantu anak remaja Anda untuk memahami bahwa ia sedang memasuki masa mengeskplorasi sisi seksualitas dalam dirinya. Perasaan bahwa dia homoseksual akan berubah seiring waktu. Berikan keyakinan kepadanya, bagaimanapun Anda adalah orangtua yang menyayangi dan mencintai mereka tanpa syarat. Hargailah Si ABG yang sudah bersedia membuka dirinya hingga mau berbicara dengan Anda mengenai seks seterbuka ini.

  • female.kompas.com

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments:

Post a Comment

Dunia Dalam Berita


Top