Rifertar- Kelas menengah Indonesia mengalami pertumbuhan siginifikan dalam satu dekade terakhir, seiring dengan perbaikan ekonomi. Hal tersebut, disinyalir turut mendorong meningkatnya permintaan akan hunian, khususnya properti apartemen.
Namun, apartemen di mana saja dan di harga berapa yang menjadi buruan para kelas menengah bawah, menengah, dan menengah atas tersebut? Berikut penuturan Dwi Novita Yeni, vice president Coldwell Banker kepada VIVAnews.com.
Menurut Dwi, kelas menengah itu banyak yang memilih tinggal di apartemen-apartemen yang dekat dengan tempat kerja mereka, yakni di bilangan kota Jakarta. Sebab, untuk menghindari macet. "Kalau di pinggiran kota, pastinya akan memakan waktu bila mereka ingin beraktivitas," tuturnya.
Dia menuturkan, kelas menengah banyak yang memburu apartemen-apartemen di Jakarta dengan harga di kisaran Rp300-700 juta per unit. Misalnya, di Jakarta Pusat terdapat Green central Apartment. Di Jakarta Selatan terdapat Navarro Apartemen dan Apartemen Gardenia Boulevard. Di Jakarta Barat ada Centro City Residences, WestMark Apartment, dan Apartemen Royal Mediterania Garden Residences. Di Jakarta Timur ada Apartemen MT Haryono Square.
Sedangkan untuk kelas menengah atas, banyak yang memburu apartemen-apartemen seperti di The Grove Epicentrum, Kemang Village Residences, St. Moritz, dan The Windsor Puri Indah.
"Kalau untuk kelas menengah bawah, mereka banyak memanfaatkan apartemen dengan subsidi pemerintah yaitu Rusunami (rumah susun sederhana milik) seperti Sentra Timur Residence dan Rusunami Kalibata Residence," ujar Dwi.
Muhammad Nawir, pengamat properti juga mengakui, kelas menengah memilih menyasar apartemen-apartemen di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. "Pertumbuhannya mencapai 20-30 persen," dia.
Untuk bilangan Jakarta, kata dia, apartemen-apartemen yang diincar kalangan menengah lebih banyak berada di lokasi Sudirman, Slipi, dan Gatot Subroto. "Ya, bisa dibilang, di seluruh Jakarta pasti diminati," ujar Nawir.
Sementara itu, Cushman & Wakefield memperkirakan, bila berdasarkan lokasi, pasokan apartemen tahun ini di area CBD (sentral bisnis distrik) akan tercatat sebesar 13,4 persen, sedangkan di area perumahan primer (mencakup daerah Kebayoran Baru, Senayan, Menteng, Pondok Indah, Permata Hijau, dan Kemang) tercatat sebesar 10,9 persen. Sisanya sebesar 75,7% tersebar di area perumahan sekunder.
Seperti diketahui, menurut ekonom Faisal Basri, kelompok menengah-bawah Indonesia meningkat dari 37 juta menjadi 69 juta jiwa. Kelompok menengah-tengah meningkat hampir tiga kali lipat dari 7,5 juta menjadi 22 juta jiwa. Kelompok menengah-atas malah meningkat lebih dari lima kali lipat dari 0,4 juta jiwa menjadi 2,23 juta jiwa. Sedangkan, kelompok berkecukupan atau harta melimpah naik 0,1 juta jiwa menjadi 0,37 juta jiwa.
- vivanews.com
No comments: