rifertar- Kementerian BUMN tak mau dibilang melepas harga saham BUMN dengan murah. Katanya, harga saham BUMN dilepas pada harga yang bisa terjangkau oleh masyarakat, khususnya PT Garuda Indonesia Airlines (GIA) yang akan segera IPO di Januari 2011.
Demikian disampaikan oleh Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi Achiran Pandu Djajanto, ketika berbincang dengan media di Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (28/12/2010).
"Janganlah kita dibilang melepas saham dengan harga yang murah. Apalagi nanti IPO Garuda, paling tidak ada kepedulian dari masyarakat atau ikatan kepada perusahaan agar rakyat yang beli," ujar Pandu.
Ia menekankan, pada intinya saham yang dilepas itu diprioritaskan kepada masyarakat Indonesia yang ikut memiliki perusahaan plat merah bukan berorientasi kepada asing. Oleh sebab itu, Pandu mengatakan jangan ada ungkapak-ungkapan bahwa pemerintah mengobral saham dengan murah.
"Jangan barang baik dikatakan dijual murah ini motivasinya kan agar dimiliki rakyat banyak," tegasnya.
Dikatakan Pandu, ketika melepas saham pemerintah seperti Garuda ini nantinya melalui IPO yang diharapkan adalah investor asli Indonesia yang dapat menyerap namun untuk investasi jangka panjang. Ia berharap hasil IPO bisa digunakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan bagi pemerintah sendiri bukan semata-mata untuk mendapatkan dana bagi APBN.
"Nah untuk Garuda ini kita harapkan investor yang long term. Janganlah waktu misalnya saja harga dilepas di Rp 500 nah pas Rp 900 dijual jangan lah itu. Walaupun kita tahu akun rekening asli RI itu hanya 1,1 juta di pasar modal dari seluruh pemilik 237 juta maka kita harapkan lebih banyak lagi rakyat Indonesia," terangnya.
Lebih jauh Pandu mengatakan, dengan adanya tren perkembangan pasar modal RI yang baik diharapkan nantinya saham perusahaan plat merah yang dilepas di bursa bisa mendapatkan respon yang menarik. Disamping itu, lanjut Pandu, Kementerian BUMN akan terus mengupayakan proses privatisasi yang lebih baik lagi.
"Kita akan manfaatkan momentum perkembangan pasar modal yang baik terutama di Q1-2011 dimana tren pasar modal yang akan sangat baik. Nah untuk itu kita juga akan membenahi proses privatisasi agar lebih matang," paparnya.
- detik.com
No comments: