rifertar-Terlalu fokusnya pemerintah pada hal-hal besar, sehingga hal kecil seperti infrastruktur menjadi kurang perhatian.
"Pemerintah itu telmi, telat mikir. Yang dipikirkan hanya yang besar, yang kecil lupa," tukas pengamat ekonomi asal UGM Tony A Prasetiantono, dalam Seminar Perbankan Indonesia Menghadapi Ketidakpastian Global, di Unika Atmajaya, Jakarta, Rabu (8/12/2010).
Ini diungkapkannya, mengingat banyaknya infrastuktur yang masih terbengkalai seperti pembangunan monorel. Menurutnya, pembangunan monorel sebesar Rp6-7 triliun bisa ditutup dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) 2009 sebesar Rp38 triliun. "Bahkan bisa buat enam monorel jadinya. Lima di Jakarta satu di Yogyakarta," ungkapnysa sambil tertawa.
Namun dia pun mengakui kalau memang hal tersebut agak sulit dilakukan. "Namun memang tidak bisa sesederhana itu, karena harus memikirkan yang lain juga," tambahnya.
Seperti diketahui, pemerintah akan melanjutkan proyek monorel yang sempat tertunda akibat masalah keuangan, proyek ini akan dimulai tahun 2014. Adapun dana yang dialokasikan untuk program proyek monorel ini mencapai USD500 juta. Saat ini, pemerintah sedang melakukan pencarian investor untuk proyek monorel tersebut.
Diketahui, proyek monorel tersebut merupakan satu-satunya proyek pemerintah yang gagal dikerjakan pada tahun ini. Sehingga akhirnya sekarang dikembalikan kepada pemerintah dan ditangani oleh Dinas Perhubungan DKI.
Menurutnya pemerintah hendaknya berpikir untuk jangka panjang apabila ingin membangun infrastruktur. "Tidak bisa dengan tambal sulam, harus ada blue print jangka panjang daripada jangka pendek," ungkapnya
sumber-okezone.com
No comments: